Penderita harus dibantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak jatuh lagi. Pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan yang terbaik dengan menggunakan jarum suntik, tetapi jika tidak tersedia, jarum jahit/jarum oentul dapat dipakai tetapi semuanya harus di cuci hamakan dahulu antara lain dengan jalan ujung jarum dibakar diatas api.
Setelah jarum siap pakai, lakukan penusukan pada 10 ujung jari tangan, titik penusukan kira-kira 1 cm dari ujung jari tangan, setiap ujung jari mendapatkan 1 kali tusukan dengan harapan setiap jari mengeluarkan 1 tetes darah. Pengeluaran darah dari ujung jari dapat dibantu dengan cara memencet jika sewaktu jari ditusuk darah tidak keluar. Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit kemudian si penderita akan sadar kembali.
Bilamana mulut si penderita tampak mencong, maka kedua daun telinga si penderita harus ditarik-tarik sampai berwarna kemerah-merahan, setelah itu lakukan dua kali penusukan pada masing-masing ujung bawah daun telinga sehingga darah keluar sebanyak 2 tetes dari setiap ujung daun telinga. Dalam beberapa menit saja bentuk mulut si penderita akan menjadi normal kembali. Setelah si penderita pulih keadaannya dan tidak ada rasa kelainan yang berarti, maka bawalah si penderita ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut.
Tindakan pertolongan pertama tersebut diatas dapat menolong dan menyelamatkan si penderita, tetapi sebaliknya jika si penderita begitu terjatuh karena serangan stroke lalu buru-buru diangkut ke rumah sakit atau dokter dengan maksud untuk mendapatkan pertolongan tapi tidak terpikirkan bahwa goncangan-goncangan kendaraan dalam perjalanan dapat mempercepat proses pendarahan lebih lanjut dalam otak yang akan berakibat fatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar